Indonesia merupakan negara dengan Mega-biodiversiti yang sungguh sangat luar biasa. Flora fauna eksotik dan endemik berada di negeri ini. Bagi pecinta tanaman hias, maka plasma nutfah tanaman hias indonesia menjadi buruan para bredder dan kolektor tanaman. Hampir setiap serpihan pulau di NKRI ini mempunyai variasi fenotif yang beragam dan unik.
Salah satu contoh tanaman yang hampir semua orang akan bilang suka adalah Anggrek. Dari Sabang sampai Merauke mempunyai ribuan varian warna dan corak, ukuran dan ekologi yang sangat unik dan beragam. Setiap tahun bahkan akan selalu muncul trend tanaman yang memiliki harga luar biasa, bahkan untuk kalangan kita mungkin dikategorikan harga yang tidak masuk akal untuk sebuah harga dari tanaman hias. Namun itulah kenyataan yang ada saat ini yang harus disikapi sebagai peluang bisnis yang sangat menjanjikan.
Untuk memenuhi permintaan berbagai jenis tanaman hias yang demikian tinggi dari pasar lokal maupun luar negeri, maka teknik perbanyakan tanaman dengan cara konvensional seperti stek batang, okulasi maupun tempel, perbanyakan dengan tunas baru akan sangat lambat. Waktu yang dibutuhkan untuk menciptakan satu individu tanaman hias baru relatif sangat lama dan resiko keberhasilanya sangat dipengaruhi banyak faktor. Faktor human error dari sisi teknik perbanyakan, faktor alam bebas serta hama penyakit sangat besar pengaruhnya untuk sampai tanaman hias baru tadi siap dilepas ke pasar. Maka akan banyak moment permintaan pasar yang hilang tidak bisa ditangkap oleh para penjual tanaman hias kita. Pada saat tanaman hias yang sedang trend selesai diproduksi dan siap dijual, saat itu harga sudah turun atau mungkin trend sudah berubah ke jenis tanaman hias yang lain.
Teknologi perbanyakan yang cepat dan murah sangat diperlukan bagi para pebisnis tanaman hias guna menangkap peluang pasar yang dinamik tadi. Teknologi science yang mampu menjawab adalah teknik kultur jaringan tanaman. Teknik kultur jaringan (tissue culture) adalah suatu teknik mengisolasi bagian-bagian tanaman (sel, jaringan, organ, protoplasma, tepung sari dan lain-lain) kemudian ditumbuhkan pada lingkungan aseptik dan media khusus, dan dengan formula khusus bagian tanaman tadi dipacu untuk memperbanyak diri dan terus meregenerasi hingga menjadi bentuk tanaman utuh seperti indukan yang diambil bagian tanamannya tadi.
Dengan teknik kultur jaringan tanaman maka akan dihasilkan jumlah tanaman dalam jumlah besar dan dengan waktu relatif singkat yang mempunyai sifat sama dengan indukannya. Teknik kultur jaringan berlaku kelipatan 2 atau 3 untuk setiap proses berikutnya. Sehingga dengan jumlah eksplan awal yang banyak maka akan dihasilkan tanaman baru yang berlipat ganda dari jumlah awal dalam hitungan bulan atau tahun. Oleh karena itu maka peluang-peluang pasar akan segera disikapi dan ditangkap untuk menjadi bisnis yang sangat menguntungkan.
Teknologi kultur jaringan tanaman bisa dimulai dari skala kecil atau skala rumah tangga terlebih dahulu. Hal tersebut untuk meringankan beban investasi dan sedikit bertahap dalam mempelajari proses kultur jaringan tanaman. Dengan ketekunan dan tidak gampang menyerah adalah modal utama untuk terjun didunia kultur jaringan tanaman. Banyak pelaku kultur jaringan tanaman yang memulai belajar dari berbagai jenjang usia dan seiring waktu mereka sukses dengan kegiatan barunya ini.
Dengan teknik kultur jaringan kita dapat berkreasi dalam membuat varian-varian baru tanaman, baik dengan perkawinan silang, perlakuan-perlakuan hormon pro-analis ataupun menggunakan bahan-bahan mutagen yang diperbolehkan regulasi negara kita. Seperti saat ini yang sedang trend dengan adanya tanaman variegata, yaitu tanaman yang secara umum dikatakan mempunyai warna daun tidak lazim pada umumnya. Pada tanaman variegata mempunyai corak warna kuning berbeda dengan corak pada umumnya yaitu warna hijau. Karena penyimpangan genetik tanaman ini yang dimunculkan dalam bentuk corak warna daun atau batang inilah yang membuat tanaman ini unik, beda dengan tanaman satu familinya dan yang tidak kalah penting adalah limited edition untuk jumlah dan keberadaan tanaman ini.
Satu contoh tanaman variegata ini bisa sangat mungkin dikerjakan dengan berbagai perlakuan di teknik kultur jaringan tanaman. Setelah tanaman variegata jadi maka langkah berikutnya adalah di multiplikasi dengan teknik kultur jaringan juga.
Post by Agus Riyanto, 15.39 WIB