Seringkali pekarangan rumah kita yang sempit menjadi kendala dan tanda tanya “bagaimana cara untuk memanfaatkan pekarangan rumah yang sempit menjadi lahan produktif?”. Pekarangan rumah yang sempit seharusnya tidaklah menjadi hambatan, dalam upaya kita merubahnya menjadikannya lebih produktif. Hanya dalam hal ini, membutuhkan sedikit pemikiran yang jeli dan kreatif.
Pekarangan rumah dapat kita manfaatkan sesuai dengan selera dan keinginan kita. Sebagai contoh kita dapat memanfaatkannya untuk keindahan (kolam dan tanaman hias), tabulampot (tanaman buah dalam pot), taoblampot (tanaman obat dalam pot), tayurlampot (tanaman sayuran dalam pot), kolam ikan, miniternak dan lain sebagainya.
Usaha ini tidak terlepas pada bagaimana cara kita dalam me-manajemen lokasi yang sempit tersebut menjadi lokasi yang cukup efisien, produktif dan efektif. Beberapa teknik dalam pemanfaatan lahan yang sempit adalah teknik vertikultur, akuaponik, dan lain sebagainya.
Vertikultur merupakan cara bertanam yang dilakukan dengan menempatkan media tanam dalam wadah-wadah yang disusun secara vertikal untuk memanfaatkan lokasi yang sempit.
Aquaponik yaitu memanfaatkan secara terus menerus air dari pemeliharaan ikan ke tanaman dan sebaliknya dari tanaman ke kolam ikan. Inti dasar dari sistem teknologi ini adalah penyediaan air yang optimum untuk masing-masing komoditas dengan memanfaatkan sistem re-sirkulasi. Sistem teknologi aquaponik ini muncul sebagai jawaban atas adanya permasalahan semakin sulitnya mendapatkan sumber air yang sesuai untuk budidaya ikan, khususnya di lahan yang sempit, aquaponik yang merupakan salah satu teknologi hemat lahan dan air yang dapat dikombinasikan dengan berbagai tanaman sayuran.