Proses pembuatan garam secara tradisional dilakukan melalui penguapan sinar matahari. Biasanya para petani garam membuat garam dengan metode petakan – petakan untuk penguapan, untuk mendapatkan hasil garam yang baik dengan kristal yang besar, petani garam biasanya secara langsung menguapkan air laut yang dialirkan pada petakan – petakan untuk menghasilkan kadar baume (massa jenis cairan / kepekatan / kekentalan). Proses pembuatan garam ini dimulai dengan mengalirkan air laut ke setiap petakan dengan pompa air/ kincir angin selama 7 – 12 hari sehingga menghasilkan kadar 24 baume. Setelah itu air laut dimasukan ke petakan khusus atau meja garam dengan pompa air/ kincir angin dan kemudian diuapkan dengan sinar matahari selama 7 – 10 hari lalu dengan sendirinya air tersebut akan berkurang dan menjadi Kristal garam (Na Cl) dan siap di panen. Alat-alat yang diperlukan dalam pembuatan garam ini antara lain : • Meteran • Pompa atau kincir • Pipa paralon, stop kran dan selang karet • Cangkul, linggis, skop, penggaruk . gledek dsb.
Simak Videonya sampai habis : “Wawancara mengenai Proses Pembuatan Garam Secara Tradisional di Pulau Giri Raja Madura” bersama Dr. Ir. dadan Mulyana, MSi (Forest Ecology Specialist) dengan Slamet Budiarto (Alumni UTM Madura) sebagai Nara Sumber-nya.
Jangan lupa untuk mengunjungi juga Channel di bawah : https://www.youtube.com/user/syafroe
Terima Kasih…