Jamur Merang (Volvariella volvacea) merupakan salah satu jenis jamur pangan yang banyak dibudidayakan di banyak daerah. Jamur merang dibudidayakan di dataran rendah atau daerah dengan suhu lingkungan yang cenderung panas. Jamur merang sangat mudah tumbuh pada media limbah yang dikomposkan terutama limbah pertanian dengan kandungan selulosa,sepert jerami padi, limbah kapas/kapuk, atau limbah produk turunan yang mengandung selulosa seperti limbah kardus.
Seperti kandungan nutrisi yang ada pada jamur pada umumnya, jamur merang memiliki kandungan protein yang lebih tinggi daripada sayuran lain yang umum kita temukan di sekitar dapur kita. Jamur merang memiliki kandungan riboflavin, tiamin, asam nikotin, kalsium serta fosfor yang cukup tinggi. Hasil tes organoleptik jamur juga sangat enak, dengan tekstur kenyal seperti daging namun rendah kolesterol dan kalori. Produk olahan dari jamur sering dimasukan sebagai menu sehat diet dan menu protein tinggi untuk manula yang sudah tidak bisa atau tidak diperbolehkan mengkonsumsi daging merah.
Teknik budidaya jamur merang sangat sederhana, bukanlah sesuatu yang sulit dan memerlukan keahlian khusus. Teknik budidaya jamur merang mudah dan sederhana sehingga bisa dilakukan dalam skala dan lingkungan rumah tangga. Langkah dan persiapan yang harus dilakukan serta diperhatikan sebagai berikut :
1. Pembuatan rumah jamur/kumbung jamur
Kumbung jamur bisa dibuat secara sederhana namun memenuhi prinsip-prinsip dalam menciptakan kondisi lingkungan yang dibutuhkan dalam pertumbuhan jamur merang. Bangunan kumbung berbentuk persegi seperti rumah biasa dengan atap yang aman dari matahari langsung dan hujan. Tulang bangunan bisa menggunakan baja ringan, kayu atau bambu. Dinding kumbung bisa dari anyaman bambu yang dilapisi plastik dan sterofoam. Hal itu sebagai upaya menjaga stabilitas suhu panas dan lembabnya ruangan kumbung, tempat media kompos jamur merang tidak mudah menguap atau hilang, namun tertahan atau tersimpan di dalam kumbung. Suhu optimal yang dibutuhkan dalam kumbung berkisar 32®C ±2®C. Kumbung juga disediakan ventilasi atau cendela yang bisa dibuka dan ditutup guna pengontrolan suhu dalam kumbung
Di dalam dibuat rak 3- mak 5 shaf, tinggi rak paling bawah 60 cm dan jarak antar rak di atasnya 50 cm. Rak digunakan untuk meletakan media tumbuh jamur merang yang sudah dikomposkan.
2. Fermentasi atau pengomposan media tumbuh jamur
Bahan limbah yang utama kita gunakan dalam pembuatan media tumbuh jamur merang adalah limbah kapas dan limbah jerami padi. Perbandingan kedua material ini 1:1 atau 2:1 tergantung kondisi di lapangan. Limbah kapas diusahakan yang masih banyak ditemukan biji kapasnya dan untuk limbah jerami diusahakan masih dengan merangnya atau tempat menempel bulir padinya. Kedua hal tersebut sangat menentukan kandungan nutrisi media tumbuh jamur yang akan di komposkan.
Media jamur kapas dan jerami ditambahkan kapur pertanian atau dolomit 3-4%, dicampurkan secara merata dan direndam dalam air. Rendaman media jamur di balik setiap 2 hari sekali. Umumnya perendaman dilakukan selama 10-12 hari agar media tadi benar-benar terkomposkan. Namun untuk kondisi tertentu bisa kurang atau lebih lama dari itu, asal jerami dari panen padi di musim hujan dan di musim kering akan berpengaruh juga pada lama fermentasi.
Untuk meningkatkan nutrisi pada media ini bisa ditambahkan dedak/bekatul 10%, urea 1%, superfosfat 1% di akhir fermentasi. Media kompos setelah selesai difermentasi dan siap digunakan, maka segera pindahkan ke rak yang sudah disiapkan di dalam kumbung. Atur ketebalan media tumbuh jamur merang ini 15-20 cm.
3. Sterilisasi media tumbuh jamur didalam kumbung
Sterilisasi ini sasarannya utamanya adalah media tumbuh jamur, kumbung jamur bagian dalam dan udara dalam kumbung itu sendiri. Pertama yang perlu kita siapkan adalah perlengkapan untuk sterilisasi itu sendiri. Kita siapkan steamer atau mesin penghasil uap panas yang akan kita alirkan ke dalam kumbung jamur. Alat penghasil uap yang sederhana bisa berasal dari drum PERTAMINA atau sejenis, kemudian kita tambahkan pipa untuk mengalirkan uap panas dari drum ke dalam kumbung.
Setelah uap panas mulai dimasukan ke dalam kumbung, maka perhatikan termometer ruang pada kumbung sampai mencapai suhu 70®C. Apabila suhu ruangan dalam kumbung sudah menyentuh pada angka tersebut maka saat itulah kita mulai hitung waktu sterilisasi selama 4-5 jam dengan suhu ruang yang stabil. Saat proses sterilisasi sudah selesai, maka ventilasi kumbung dibuka agar suhu dalam kumbung dan media tumbuh jamur mulai turun suhunya.
Suhu ruangan kumbung akan perlahan-lahan akan turun hingga suhu 30-35®C, maka saat itulah media tumbuh jamur yang sudah ada di rak siap untuk ditabur bibit tebar jamur merang. Setelah masa inkubasi selama 8 hari maka penutup atap atau dinding kumbung mulai dikit demi sedikit dibuka agar cahaya matahari bisa masuk untuk merangsang pembentukan primordia jamur.
4. Perawatan pertumbuhan jamur
Selama masa pertumbuhan misellium hingga tumbuhnya primordia jamur merang maka harus selalu dijaga suhu dan kelembaban yang optimal. Suhu dalam kumbung dijaga pada suhu 30-35®C dan kelembaban pada 80-90%. Pada kasus tertentu untuk penambahan nutrisi saat penyiraman media jamur bisa ditambahkan 10-15 gram urea per 20 Liter air. Penyiraman dilakukan untuk menjaga suhu dan kelembaban media dan ruang kumbung jamur dengan teknik spray halus.
Sebelum melakukan penyiraman dilihat dan diperhatikan pada media jamur apabila tumbuh jenis jamur lain seperti Coprinus maka ambil dan simpan pada wadah plastik. Hal tersebut bertujuan agar spora jamur kontaminan tersebut tidak berterbangan kemana-mana dalam area kumbung jamur merang ini.
5. Langkah preventif timbulnya organisme pengganggu jamur
Faktor sanitasi kumbung dari awal kegiatan menjadi salah satu kunci utama untuk mencegah datangnya organisme pengganggu kumbung. Selain itu beberapa tindakan yang bisa dilakukan selama budidaya jamur merang antara lain sebagai berikut :
-
- Ventilasi kumbung sebagai lubang sirkulasi hawa diberi kain yang bersifat menyaring, seperti insect net dan lain-lain.
- Seminim mungkin melakukan kegiatan keluar masuk kumbung bila tidak ada tujuan pemeliharaan dan pengontrolan.
- Pakaian atau atribut yang digunakan saat masuk kumbung harus baju yang bersih, bukan dari tempat kotor dari kegiatan sebelumnya atau memakai parfum yang keras baunya.
- Dilarang merokok dan berbicara berlebihan selama beraktifitas didalam kumbung.
- Segala macam kotoran yang berasal dari dalam kumbung harus selalu masukan kedalam plastik, seperti jatuhan media jamur, jatuhan bibit jamur atau jamur kontaminan yang ditemukan.
- Sebelum masuk kumbung sebaiknya gunakan desinfektan pada kaki dan tangan dengan 2% karbol atau 2% kloroks.
- Kumbung yang rutin digunakan untuk budidaya jamur merang, harus bersih dari media pada budidaya sebelumnya dan dilakukan sterilisasi penyemprotan formalin 2%.
6. Masa panen jamur merang.
Dalam kondisi normal pada hari ke 15 setelah penaburan bibit jamur merang maka pada permukaan media kompos sudah mulai keluar jamur merangnya. Masa panen bisa berlangsung selama 30 hari dengan selang waktu panen 2 hari sekali. Panen jamur merang dilakukan pada fase primordia dewasa, atau sebelum jamur mekar membentuk tubuh buah jamur seutuhnya. Apabila jamur sudah tidak bulat atau sudah mulai mekar maka masuk kategori jamur reject yang sudah tidak diterima di pasaran, karena jamur sudah berstektur lembek.
7. Pascapanen jamur merang
Masa simpan jamur merang yang dipanen bisa dibilang sangat pendek. Jamur yang sudah diangkat dari media tumbuhnya bukan berarti berhenti pertumbuhanya, secara fisiologis jamur merang masih terus tumbuh untuk sampai mekar membentuk tubuh buah secara utuh dan menghasilkan spora.
Untuk itu jamur yang sudah dipanen dapat dilakukan beberapa langkah sebagai berikut :
-
- Jamur merang hasil panen dibungkus pada kain batis (cheese cloth) dan disimpan pada lemari es bersuhu kisaran 15-18®
- Jamur merang juga bisa disimpandalam sterofoam dan disimpan pada suhu dingin, bisa dalam lemari es atau alasteriofoam diberi es batu.
- Dibuat produk olahan berupa olahan kering atau kalengan.
Selamat mencoba dan semoga berhasil…!!!
Post by Agus Riyanto, 08.16 WIB