Gurami merupakan jenis ikan air tawar yang memiliki tubuh pipih dan lebar, memiliki organ pernafasan tambahan yang disebut labirin. upaya dalam pemeliharaan atau usaha pembesaran ikan gurami ini membutuhkan waktu yang cukup lama (indukan 3 tahun), untuk itu membutuhkan kesabaran dan keseriusan dalam penanganannya. Ikan gurami merupakan ikan yang mudah mati, mudah terserang penyakit, memiliki proses adaptasi yang lambat dan tidak kuat terhadap penyakit.
Terdapat dua jenis ikan gurami berdasarkan bentuknya antara lain : 1. Gurami angsa (soang), badan relatif panjang dan sisik relatif lebar. Ukurannya bisa mencapai panjang 65cm dan berat 8 kg. 2. Gurami Jepang, badan relatif pendek dan sisik relatif kecil, Ukuran yang bisa dicapai hanya 45cm dengan beratnya 4,5kg. Warna pada ikan gurami meliputi hitam putih dan belang.
Peternak ikan harus sabar, cermat dan tekun dalam usaha pembesaran ikan gurami. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam usaha pembesaran ikan gurami yaitu antara lain :
- Persiapan kolam Persiapan kolam tanah meliputi perbaikan pematang dan dasar kolam, pengeringan, pengapuran (50-200g/m2), pengisian air dan penggaraman. Sedangkan persiapan kolam tembok/plastik terdiri dari pembersihan dasar/pinggir kolam, desinfeksi, pengeringan, pengisian air dan penggaraman. Penggunaan garam sebanyak 200-300 g/m3 dan desinfektan berupa kalium permanganat dengan dosis 20-30mg/ltr untuk desinfeksi kolam tembok/plastik atau bahan-bahan kimia lainnya sesuai kebutuhan dengan cara perendaman atau dicampur dengan pakan. Jika volume air di dalamnya sudah stabil dan kondisi kualitas air sudah memenuhi syarat maka kolam sudah dianggap siap untuk digunakan.
- Persyaratan kualitas air Adapun persyaratan kualitas air adalah pada suhu 25-30 derajat celcius, pH 6,5-8,5, oksigen terlarut 2 mg/ltr, tinggi air 1-1,2 meter dan kecerahan air 40-60 cm.
- Kepadatan tebar ikan dalam kolam, waktu dan ukuran panen
Sumber : Anonimous, 2000
- Pemberian pakan Ransum yang diberikan berupa pelet dengan kisaran 1-3% dari bobot ikan per hari dengan frekuensi pemberian pakan satu kali sampai dua kali per hari (pagi dan sore). Selain itu penggunaan pakan hijauan dengan kisaran 1-2% dari bobot ikan per hari dengan frekuensi pemberian pakan satu kali per hari.
5. Penggunaan probiotik Dalam memaksimalkan pemeliharaan dan menjaga pertumbuhan ikan sebaiknya digunakan probiotik, probiotik sangat bagus untuk pemeliharaan air kolam dan pemacu pertumbuhan ikan disamping merangsang nafsu makan. Sebaiknya probiotik diberikan sejak dini, tiga hari sebelum bibit masuk air kolam diguyur terlebih dahulu dengan probiotik agar kondisi air cepat matang dan tumbuh banyak plankton. Ada 2 jenis probiotik yang dapat dimanfaatkan oleh para peternak ikan untuk mendongkrak hasil kolamnya, antara lain : a. Probiotik untuk menggemburkan dasar kolam sekaligus memelihara kualitas air seperti Nature (bisa dicampur gula) atau super plankton. Probiotik ini cukup diguyurkan ke air kolam pada pagi hari setiap dua minggu sekali atau ketika kondisi air menurun kualitasnya, supaya air selalu sehat, tidak blooming dan penuh dengan plankton sebagai pakan alami. b. Probiotik untuk memacu pertumbuhan ikan sendiri sekaligus membentengi dari kemungkinan terserang penyakit dan stress. Probiotik ini harus dicampurkan ke pakan pelet atau pun daun-daunan seperti nutrisi Simba, Raja Grameh dan SPF.